Welcome !!!

Welcome to my blog,

In this blog I have many stories about mistery and ghost.
You can read more stories here.

How dare you read story here? Just read it, NOW !!!

21 Agustus 2012

Part III


Keni pun sudah membaik, ia mulai menulis dibuku diary-nya lagi. Ketika itu ada yang memegang pundaknya dari belakang. Lelaki tampan yang memegang pundaknya, ia merasa terpesona melihat lelaki itu. Sampai-sampai ia melupakan pacarnya,Rangga.

Karena merasa gugup Keni membelakangi lelaki tersebut dan salting sendiri. Tiba-tiba ada suara benda jatuh dan menggelinding menuju kakinya. Keni tak tahu apakah yang menggelinding ke kakinya. Perlahan ia melihat kebawah. Ya Ampun!!!! Itu kan kepala... Batin Keni. Dari bawah ia melihat keatas.

Ternyata, kepala lelaki itu lah yang menggelinding. Keni mulai menjerit lagi dan berlari memeluk Rangga. “Ga, tolong ga disana ada orang kepala copot!!!” kata Keni tak tenang. “Gak ada kepala copot Ken…” Kata Rangga berusaha menenangkan Keni. “Enggak!!! Tadi kepalanya gelinding ke kaki gue!!!” kata Keni. “Udah lupain aja” Kata Keni.
Keni pun mulai tenang. Ia mencari buku diary yang tadi ditinggalkannya. Kemudian, ia memojok dikamar dan mulai menulis. Telepon didalam kamar berdering dan Keni mengangkatnya. “Halo?” kata Keni. Kematianmu sudah dekat dengan nada wanita yang lemah lembut. Keni segera menutup telepon dan mulai panik. Ia tak mengerti apa maksud dari perkataan itu. Akhirnya, Keni melanjutkan menulis diary. Bulu kuduk Keni berdiri, merasa udara disana begitu dingin.

Merasa ada seseorang yang bernafas dilehernya. Ia menengok ke arah nafas tersebut ia kaget melihat kepala bayi yang tertawa disampingnya. Keni menjerit ketakutan. Kami semua pun masuk ke kamar cewek dan menghampiri Keni. Ketika kami datang, kami melihat Keni sudah tertindih lemari yang besar dan tertindih ranjang kasur kami.
Dengan tragis, Keni tewas ditempat dan kami semua berduka menangis meratapi semua yang terjadi. Darah melumuri seluruh tubuh Keni. Kami menelpon ambulance untuk membawa Keni kembali ke Bekasi. Rangga ikut pulang untuk menghadiri pemakaman Keni di sana.

Keesokan paginya, Alya datang menyusul kami ke villa. Aku melihat begitu bahagianya Kevin dan Alya ketika mereka bertemu. Tapi entah kenapa hatiku rasanya panas seolah terbakar api yang membara.Apa aku cemburu? Batinku. “Ah, tapi gak mungkin Angel!!!!!” Kataku ribet sendiri.

Ketika malamnya, aku mengantar Alya yang ingin berenang di kolam belakang. Aku pun mengantar Alya, dan aku hanya duduk menunggu Alya sedangkan Kevin sedang memanggang barbeque untuk kami semua. Kemudian, saat Alya sedang santai berenang entah apa yang terjadi Alya meminta tolong seolah-olah akan tenggelam. “Ya, jangan akting deh… Mentang-mentang cowok lu gak bisa akting jadi lu akting terus” Kata Kevin sambil tetap memanggang barbeque.
Alya terus minta tolong, dan terus berusaha agar tidak tenggelam. “Kev, kayanya cewek lu gak akting deh.” Kataku. “Ah, dia cuma akting doang biar gue khawatir… Udah biarin aja, dia kan jago berenang.” Kata Kevin tetap memanggang. Alya berteriak sekencang-kencangnya meminta tolong kepada semua orang yang ada disekitar kolam renang.

Aku mulai merasa kasihan. “Kev!!! Itu si Alya mau tenggelem!!!” kataku membentak Kevin. “Cuma akting, gel” kata Kevin tetap santai. “Cowok gila lu!!!” kataku dan tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyebur ke kolam untuk mencari Alya. Saat aku akan menyebur Alya sudah tenggelam dan aku harus mencarinya.

Tapi, anehnya berkeliling kolam aku tak menemukan Alya. Aku naik ke permukaan dan melihat sekeliling kolam renang. Aku melihat si Alya yang duduk main ayunan di dekat pohon sana. Aku berpikir kalau Alya benar-benar akting dan mengerjaiku saja. Aku berteriak memanggil nama Alya dari kolam, dan aku naik ke atas.
“Ngapain lu manggil nama si Alya?” kata Kevin. “Si Alya gak ada di kolam renang, tuh dia udah duduk di ayunan sana” kataku sambil menunjuk ayunan yang berayun sendiri. “Mana?” tanya Kevin. “Itu tuh… di ayunan sana…” kata ku. “Ah, ngaco lu” Kevin pun melanjutkan memanggang barbeque nya.

Aku pun menghampiri Alya yang sedang bermain ayunan sambil menyanyikan lagu Lengser Wengi. Dengan wajah yang pucat, tatapan yang kosong, nada suara yang lembut, dan pakaian yang berbeda aku melihat Alya. “Ya, jangan pake tampang gituan dong, serem tau… Pake nyanyi lagu Lengser Wengi segala lagi. Makin serem tau gak? Terus cepet amat lu ganti baju?” Kataku bicara pada Alya.

“Gel, aku mau nitip Kevin sama kamu, tolong jagain dia, sayangi dia kaya aku sayang sama dia selama ini. Aku mau pergi ninggalin kalian dan aku mau ucapin selamat tinggal sama kalian semua. Ajal udah menjemput aku, tolong yakinkan yang lain kalau aku udah gak ada.” Kata Alya dengan tatapan kosong dan nada bicara yang datar.

“Etdah… Tumben bahasa lu hahahah…. Maksud lu? Lu mati? Jangan bercanda deh Ya!!!” kata ku gak yakin. Alya pun tertawa cekikikan dan terbang ke atas meninggalkanku. Dan aku hanya menatap keatas menyaksikan kepergian Alya.
Aku kembali ke tempat panggang barbeque, dan menceritakan semua kepada Kevin. Tetapi Kevin tetap tak percaya juga. Aku berusaha meyakinkan mereka, tapi mereka tak yakin juga. Padahal sudah 2 hari Alya menghilang dan belum ditemukan juga.

Setelah, hilangnya Alya selama berhari-hari Kevin pun percaya. Namun, tetap saja Shera dan Indra tak percaya juga. Kevin mulai curiga dengan semuanya, akhirnya kami berempat mencari informasi tentang villa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak setelah baca